By Dana Anwari. Akuilah bahwa sebagai makhluk hidup di dunia, di antara makhluk hidup lain karya Allah Yang Maha Pencipta, kita sebagai manusia diberi kelebihan kesempurnaan dan potensi untuk menjadi sempurna. Dan untuk memenuhi kesempurnaannya itu, manusia memerlukan rezeki.
Rezeki adalah segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk memelihara kualitas kehidupan manusia. Untuk memelihara fitrah kemanusiaan kita sebagaimana Allah kehendaki kala menciptakan kita ke dunia ini.
Sebagai mahkluk dengan sifat biologis, kita perlu rezeki diantaranya kemampuan untuk makan, minum, dan birahi. Kita makan sebaga pemuas rasa lapar untuk pertumbuhan, kesehatan, dan untuk merasakan kenikmatan yang luar biasa dengan mengecap santapan biji-bijian, sayuran, daging, dan buah-buahan, dlsbnya.
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS Al Baqarah:22)
Rezeki kemampuan untuk bisa makan melalui indra pengecap itu harus disyukuri. Janganlah kesadaran kita untuk mensyukuri rezeki-Nya terjadi di saat kita berbaring sakit, tidak bisa makan, dan bahan makanan dimasukkan ke dalam tubuh melalui selang infus.
Kita minum sebagai pemuas rasa dahaga untuk pertumbuhan, kesehatan, dan kenikmatan rasa aneka air yang juga bersumber dari buah-buahan dan pohon. Kemampuan untuk minum jangan dirusak demi kesenangan kenikmatan semata yang dapat merusak tubuh dan jiwa, yakni dengan meminum air dan zat yang memabukan. Itu pertanda kita tidak bersyukur.
Kita perlu melakukan hubungan seksual sebagai pemuas rasa birahi untuk berkembang biak dan untuk kenikmatan yang menyenangkan. Kesenangan seksual ini telah diberikan batasan-batasannya oleh Allah yakni hanya dihalalkan melalui pernikahan yang sah menurut agama-Nya. Bila kita berzina dengan yang bukan suami atau istri kita, bukan saja suami atau istri kita yang cemburu. Allah pun cemburu. Dia cemburu karena manusia yang dikasihi-Nya mengkhianati amanat-Nya dengan melakukan perbuatan haram yang sangat dibenci-Nya.
Sebagai makhluk sosial, kita perlu berkelompok untuk secara gotong royong menciptakan kesejahteraan, kemakmuran dan kedamaian. Rezeki yang diberikan Allah sebagai modal manusia saling bersosialiasi itu salah satunya yang terpenting adalah rezeki kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi antar satu dengan yang lain di antara makhluk cptaan Allah.
Sebagai mahkluk spiritual, kita perlu rezeki seperti ajaran tentang shalat dan berdoa, pengetahuan tentang kebaikan dan keburukan berdasarkan Kebenaran Allah Yang Maha Esa dan Maha Pencipta. Rezeki agama-Nya itu menjadi modal kita melangkah sejak masa anak-anak hingga diakhiri dengan kematian menuju Allah Yang Maha Mengembalikan.
suksesrezeki.blogspot.com
*
Rezeki tak terhingga dari Allah kepada kita akan semakin menyempurnakan diri kita sebagai makhluk biologis, sosial dan spiritual
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
post wisdom teeth removal care gauze - What happens after 72 hours of wisdom teeth removal. Apply a cold pack to the cheeks from where the tooth is removed. Care After Wisdom Tooth Extraction...
-
-
-
God said: We guide whosoever of Our slaves We will - IT'S LIKE PRODUCT from a factory, human sure supplied "manual book" by very creat it. Having a supply manual book that's product a factory is used, cared,...
-
Jadikan setiap perjanjian bisnis tidak mengkhianati perjanjian kita dengan Allah - By Dana Anwari. Ketika masih berupa roh, manusia telah berjanji kepada Tuhannya. Ia akan melaksanakan fitrah kemanusiaannya untuk menyungkur bersujud menye...
-
-
-
-
No comments:
Post a Comment